Untukmu
- Monologue

- 1 Jul 2021
- 1 menit membaca
Hilir angin, yang berhembus dari sisi utara, menuju arah barat daya.
Merapal satu nama, tertinggal satu cerita.
Lupa dengan segala bahagia, sebab tak ada bahagia yang begitu sederhana.
Muram, langit malam ini.
Segala sendu kelabu menyapa rindu.
Mungkin, jika aku menjadi arah mata angin. Ketempatmu yang akan ku tuju.
Hingga kabut hitam berganti cerah awan, malam dengan bintang yang bersinar terang.
Bulan dan sisa hujan menyapu segala hal yang tertinggal.
Membawa serpihan kenangan itu kembali pada pemiliknya.
Percayalah, mengingatmu seperti menulis ulang cerita sendu.
Penuh haru, terasa kaku. Air mata yang selalu jatuh dari pelupuk rindu.
Untukmu, dan juga hatimu. Untukmu, dan juga hari harimu. Untukmu, juga kebahagiaanmu.




Komentar