Tanpa Judul
- Monologue
- 30 Apr 2020
- 1 menit membaca
Diperbarui: 1 Apr 2021
Hai, selamat pagi,siang,sore dan malam untuk kamu jika membaca ini. Aku yang masih mencintai dirimu tentu tak dapat berharap banyak lagi. Mungkin akan terus bertahan pada satu sisi. Entahlah, aku sudah mencoba untuk berpindah hati, namun sejauh ini hanya dirimu yang layak untuk aku cintai. Bukan tak layak untuk mereka, tapi yang aku rasakan ini berbeda, tidak seperti aku mencintaimu dan harus kembali pada perasaan ini dikemudian hari. Kamu tau ? Alasan aku tak pernah mengucapkan jika aku menyukaimu, mulai menyayangimu bahkan telah mencintaimu adalah karena untuk seseorang yang merasa Jatuh Cinta itu Mukjizat, mereka tidak perlu didengar, diucapkan, dan diterjemahkan. Cukup dirasakan, itu alasanku tak pernah berkata bahwa aku jatuh hati padamu sampai kau dapat merasakannya sendiri jika telah jatuh cinta padamu. Mungkin kita selalu bertanya seperti apa warna cinta ? Dan seperti apa bentuknya cinta ? aku mulai menemukan jawabannya, yaitu seperti kamu. Maaf jika aku tak mampu melupakan perasaan ini, sebab beberapa rasa tidak untuk dihapus. Tidak untuk dihilangkan lalu dilupakan, hingga pada akhirnya kita menyadari bahwa kita pernah merasakan rasa yang begitu berbeda. Mengenal dirimu adalah Anugerah tuhan yang terindah, menghabiskan sisa waktu bersamamu adalah suatu keajaiban yang luar biasa. Dan bisa memilikimu adalah harapan terbesar yang aku minta kepada semesta. Semoga harimu indah, semoga tidurmu melelapkan semua. Jika ada kesempatan dikemudian hari, aku ingin mengajakmu pergi ke suatu tempat dimana kita akan melihat senja berdua diujung cakrawala. Dan jika ada keajaiban aku berharap kau akan memahami perasaan ini. Terimakasih, telah menyempatkan waktu untuk membaca semua tulisan ini. Tulisan tentangmu yang ingin ku jadikan sebagai salah satu mimpi indahku sendiri. Dan semoga dapat menemani tidurmu dimalam hari.
Comments