Senandika Rasa
- Monologue
- 28 Jul 2022
- 1 menit membaca
Seperti Sandyakala, indah merekah di bumantara selesa. Seindah nayanika saat menatapku jauh disudut ruang hampa. Kau membangunkanku dari dunia tanpa warna, singgah sejenak menghadirkan sebuah rasa. Percayalah, aku tetap mencintaimu meskipun waktu berlalu begitu lama. Bersenandika rasa, menyesap luka. Asmaraloka, jatuh bagai candala. Mengingat kenang penuh warna, menetap penuh rasa. Dan tak mungkin mudah untuk menghilang begitu saja, begitulah rasa dan karsa. Dan aku masih dengan perasaan yang sama, tidak ada yang berbeda dan berubah. Hanya saja aku lebih kuat dalam menutupi segalanya. Tentangmu yang melekat di kepala, Swastamita ananta, bak renjana asmaraloka sang amerta.
Comments