Perahu Kertas
- Monologue

- 27 Mei 2024
- 1 menit membaca
Perahu kertas itupun akhirnya berlayar
Aku berlabuh, menunggu mati di sudut sudut hampa
Kau dengan warna pelangi
Aku dengan warna yang tak hitam juga putih
Manakala laut itu biru, langit pun biru.
Jika itu kita, maka laut menjadi biru karenamu.
Dan langit..
Menjadi hitam karena ku.
Tatkala pijak jejak tanah mulai membasah.
Gemuruh riuh guntur bertegur sapa.
Jika kalimat majemuk mengantarkan bait rindu
Maka selain doa, puisi ini ada untukmu.
Jakarta, 27/05/2024
Nipa. S.




Komentar