Nyctophilia
- Monologue
- 24 Jun 2021
- 1 menit membaca
Diperbarui: 3 Jul 2021
Dingin! Sebelum terlelap, ketika malam datang. Menikmati indahnya kota menjadi hal yang biasa yang aku lakukan. Sekedar melupakanmu, meski hanya sejenak. Mencintaimu tidak lagi sederhana, aku harus berperang dengan isi kepala dan harus berdamai dengan logika. Namun, hati berkata lain. Sisi lain ruang waktu yang mungkin membuat rasa itu tidak mudah luruh. Memang salahku, sedari awal. Harusnya aku sadar, siapa aku dan dari keluarga mana aku berasal. Mungkin, part bagian paling akhir dari semua perasaanku ini adalah ketika tulisan ini terhenti, dan kamu bukan lagi menjadi orang yang paling aku cari. Entah sampai kapan aku dapat bertahan, melewati hal hal yang begitu lirih. Ketika malam tiba, langit yang gelap menandakan akan turunnya hujan. Hal yang paling sederhana yang bisa aku lakukan adalah menangis dalam hujan. Sebab, rintik hujan menyapu semua tangis yang jatuh dari pelupuk mata. Tanpa sadar, pagi menjelang dan malam menghilang. Semua yang ku lakukan, agar aku dapat melupakanmu sepenuhnya, mengikhlaskanmu seperti seharusnya dan merelakanmu pada akhirnya.
Comments