Menghitung Hari
- Monologue

- 20 Mar 2020
- 1 menit membaca
Diperbarui: 28 Mar 2020
Sudah lebih dari 100 hari lamanya, sudah berganti bulan juga rupanya. Dirimu yang kelak ku impikan dan ku semogakan kini hanya berbekas sebuah harapan, menanggalkan rasa yang terlupakan. Salahku untuk jatuh cinta, jika setidaknya dari awal aku tahu kau telah dicintai oleh orang lain. Aku tak akan melangkah dan berkubang di dalam lubang kenestapaan. Aku coba mengkuatkan hati, mengukuhkan dia agar tidak lagi rapuh. Mengikhlaskan dirimu dimiliki orang lain semoga aku mampu, meskipun berjalan rasanya tertatih, menghela nafas rasanya sesak seperti ingin mati. Tak apa, jangan cemaskan hatiku. Ia akan lelah dengan sendirinya, ia akan menutup diri jika memang saatnya, ia akan banyak berubah dari biasanya. Aku harap bisa melepasmu, mengikhlaskan dirimu. Aku harap bisa. Meskipun butuh waktu yang begitu lamanya, sebelum dirimu benar benar pergi. Bawa catatan kecilku ini kemanapun kau pergi. Aku juga akan selalu membawa catatan kecilmu ini. Terimakasih, kau telah menghadirkan pelangi yang begitu indah meskipun sesaat hujan datang lagi.
Untukmu, Palasmar. Terimakasih.




Komentar