Meita
- Monologue

- 23 Mei
- 2 menit membaca
Mulailah menulis postingan anda disini, tambahkan gambar atau video yang menarik untuk setiap moment cerita anda! Begitulah sekiranya sematan kata yang tertera pada kolom blog ini sebelum aku menulis cerita tentang pertemuan kita, 26 Oktober, kata pertama untuk menyapa mu adalah ucapan salam dari ku. Pertama kali komunikasi yang begitu hangat terjalin dalam sebuah pesan singkat. Catatan kecil membawa sebuah harapan yang selalu aku semoga kan, agar kau menjadi pasangan di dunia dan akhirat ku. Setelah sekian lama aku mengasihani diri sendiri di atas luka yang terus kunjung berkesudahan. Kau datang membawa sejuta senyuman, membalut luka ini perlahan-lahan. Tatkala waktu yang ku kira akan berakhir dalam kubangan rasa trauma, aku malah jatuh cinta pada wanita sehebat dirimu.
Dari waktu ke waktu aku terus meyakini diri ku, apa aku benar di cintai ? apa aku benar di hargai ? aku mulai jatuh cinta. Tanpa banyak tanda tanya dari ku, dan jawaban darimu. Kau menunjukan bentuk cinta itu pada ku, dan itu nyata tanpa banyak drama. Bahagia rasanya, mencintaimu tanpa bertemu, mempercayaimu tanpa ragu. 2025 adalah tahun dimana akhirnya aku merencanakan segala hal yang rasa nya berat untuk ku lakukan sendiri, namun kau berkata "kita lakukan bersama ya, kita harus saling bersama dan saling melengkapi".
Ya...
Kekurangan ku hanya kau yang mampu melengkapi nya, kekurangan mu pun juga hanya aku yang mampu melengkapi nya, semoga allah memberikan berkah nya. Cinta ku tetap ada berjalan menemani setiap langkah mu bersamaan dengan setiap do'a ku. Ku harap waktu itu segera tiba, dimana kedua orangtua kita duduk bersama dan saling mendampingi kita, melihat dan menyaksikan bahwa komitmen yang kita bawa telah menuju ke arah dalam rangka menyempurnakan separuh agama kita. Bersama mu, menikahi mu, melindungi mu, membimbing diri mu, dan beribadah bersama mu dalam satu atap dan membuat keluarga kecil yang bahagia. Apapun pengorbanan nya akan aku usahakan, apapun ujian nya akan ku lakukan. Akan ku jalani semua dengan keyakinan, sebab jatuh hati padamu adalah kepastian yang tak mungkin aku ingkar. Dan semua dunia ku hanya berputar padamu, poros waktu hanya tertuju pada mu.
Mata indah mu, coklat dengan balutan senyuman itu terus terekam jelas dalam hati. Memberi rasa sejuk dan tenang untuk ku. Aku selalu membayangkan bagaimana rasa nya sentuhan hangat dari tangan mu saat menggenggam tanganku, apakah aku akan terdiam karena salah tingkah atau pingsan karena darah yang mengalir cepat membuat tubuh tegap ku panas dingin rasanya. Entah, aku hanya ingin dekat dan ada untuk mu. Aku harap kau pun juga begitu.




Komentar