SUAR
- Monologue
- 2 Jun
- 2 menit membaca
Diperbarui: 5 Jun
Hai, kita kembali bersua pada tempat yang baru kau rencana. Kita bertemu tanpa melibatkan rasa, setiap moment memiliki masa nya dan masa untuk mencintaimu sudah habis sejak lama. Kini kita kembali bertemu sebagai teman lama. Secangkir kopi milik ku dan segelas matcha kesukaan mu, dengan beberapa hidangan ringan. Sempat terjadi drama kecil kau tersasar saat kita ada dalam janji temu untuk bertegur sapa. Bagaimana kabarmu ? Hari mu ? Pekerjaan mu ? Kau meminta jeda waktu 5 menit untuk menenangkan pikiran mu sejenak, lalu kita terlarut dalam obrolan obrolan kecil yang tak terasa membawa ku pada sang aksara. Ternyata lama tidak bertemu, kau telah menempuh pendidikan S2, di salah satu kampus swasta ternama di Jakarta, ku perhatikan wajahmu yang tidak berubah dari dulu, selalu cantik dan anggun saat senyum itu mulai tersimpul. Kacamata yang biasa kau gunakan masih tetap sama saat pertama kali kita kenal.
Ada sedikit kendala tadi saat kita memesan beberapa hidangan, salah satu makanan yang kau pesan ternyata salah. Lalu kau berdiri dan menghampiri meja kasir untuk complaint beberapa ketidakpuasan. Terlepas dari itu semua, aku merasa bersyukur kita bisa kembali bersua. Bercerita lama, kau memotret momen itu, ada banyak hal yang aku pelajari selama mengenal mu, selama pernah jatuh hati pada mu, hal itu membawa ku pada kedewasaan yang bijaksana dalam melangkah dengan perasaan. Kata ku, jika nanti ada kesempatan. Akan kah kita akan bertemu kembali, duduk dan berbincang sebentar atau bahkan menikmati setiap sesap kopi yang ada di cangkir ini ? Dan katamu, itu pasti. Lalu kita berpisah di tengah jalan untuk melanjutkatkan perjalanan pulang. Kata mu, kau ingin pergi mencari angin segar di tengah ramai nya kota, di kala gelap menyelimuti langit sebelum kau kembali ke apartemen tempat mu tinggal, dan aku beralih berbelok arah yang berlawanan untuk kembali.
Comments